Hal Bodoh Yang Masih Aku Lakoni

by 06:44 4 comments
Aku tahu rasanya. Aku tahu bagaimana sakit yang bersarang dirongga dada. Jelas pedih dan menyedihkan. Tapi seakan menjadi candu, aku tak pernah benar-benar dapat terlepas dari cengkramannya. Entah karena mungkin aku tak punya langkah lain. Maka ini seakan dengan ikhlas aku jalani. Meski pahit. Dan sesak dirasa begitu menyiksa. Ketika aku seakan menjadi menyesali – cara ini.

Sesaat air mata jatuh membasahi. Tapi seketika pula mereda menerima diri. Menunggu. Seakan tak ada hentinya aku menggemakan kata ini. Sebagai tema cintaku yang tak pernah berujung. Hingga tahun demi tahun berlalu begitu saja. Tanpa harapan pasti. Meski gadis yang ku cinta telah dengan halus berkata. Tidak.

Tapi dengan “tidak” pula aku enggan melepas aktifitas ini. Kini seakan telah mendarah daging. Bersenandung dengan bahagia walau hati tak pernah berhenti bernanah. Menipu diri dengan mengata kuat. Aku hanya menjajakan kaki dibumi menanti ia merubah haluan mencintai. Diri yang telah usang meratapi sekian lama. Meski tetap entah kapan?


Konyol. Tindakan tak bertuan yang dengan sederhana pandang aku lakukan. Hendak mencintai yang lain? Aku tak pernah dapat temukan caranya. Kalaupun ada, aku tak akan terima. Karena sedari awal mataku telah buta. Dibutakan oleh cinta. Yang dengan mulus berhasil merasuki diri.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

4 comments:

  1. Biarkan waktu yang akan membuat kata hati berfikir yang terbaik, tetap semangat teman, kalau ada waktu kunjung ke sini ya http://ceritawarungkupi.blogspot.com

    ReplyDelete