Catatanku, memulai kembali sesuatu yang di abaikan

by 17:04 0 comments

Benar semua punya mimpi dan harapan yang tersimpan menjadi ambisi yang menunggu kita mewujudkannya. Hari ini aku menonton film dengan tema yang sangat sederhana sesuatu yang sebenarnya terjadi disekitar kita atau bahkan kita adalah pemeran didalamnya. Namun kadang kita tidak pernah menyadarinya dan seolah menutup mata, sampai sesuatu itu dihadapkan kepada kita bagai sebuah pantulan cermin yang begitu serupa. Film ini merefleksikan kembali aku kepada ambisiku, aku adalah tokoh didalamnya. Film yang bercerita tentang sebuah keluarga dan keadaan sekitarnya, bagaimana setiap individu belajar untuk mendengarkan orang lain dan menghargainya.



Bagaimana telinga dan mulut dapat saling bekerja sama, bagaimana kita belajar menemukan kunci yang ada didalam diri kita. Berkonsentrasi pada kelebihan bukan pada kekurangan, maka kekurangan akan terlihat sebagai kekuatan. Aku sudah menulis sejak aku bisa menulis namun hampir semuanya berakhir di tong sampah bukan karena jelek, bagiku setiap tulisan memiliki nyawanya sendiri, karena aku tahu itu bukanlah hal yang akan dianggap penting oleh orang tuaku. Tapi sesuatu menerjang aku, menampar diri dan membuat jantung memompa darah lebih cepat.


Aku memang cuma bocah 19 tahun tapi aku terlahir dengan sesuatu, yang tidak pernah disadari kedua orang tuaku, sesuatu yang menjadikan aku 10 tahun lebih dewasa dari umurku. Aku belajar menganalisa dari sejak aku duduk di kelas 3 sekolah dasar. Aku mempertimbangkan, merencanakan, memperhitungakan segala sesuatu dengan detail, dan membuat keputusan. Itulah yang membuat aku terlihat berbeda dari kebanyakan teman seumuranku.


Namun lagi-lagi orangtua terkadang tidak dapat secara baik melihat betapa indahnya mutiara didalam tiram, yang mereka mau adalah hanya terlihat normal, tapi sesungguhnya ini normal untukku. Aku akan membuka kembali tulisanku yang selama ini aku abaikan keberadaannya, bagaikan menemukan kembali kilaunya aku akan mengubah hampir seluruh isi didalamnya menjadi sesuatu yang lebih mencerminkan aku . Kali ini aku akan mencoba merajut kata demi kata menjadi bait-bait tulisan yang dirangkai oleh seorang pengidap dyslexia yang memperjuangkan kata hatinya ....



Devdan Dewa Risky.


Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment