Berdamai Dengan Derita

by 07:33 0 comments
Harusnya tak ku alihkan pandanganku dari gerakmu. Mestinya tak ku acuhkan nurani tentangmu. Aku tahu, kau sama seperti mereka yang tak sanggup dengan dualisme. Mencoba mengerti, tapi mencibir dalam hati. Bukan aku tak sadar, tapi kau berubah. Sejak ku ungkap sisi lain yang juga mengisi separuh raga yang bernyawa.

Kau berusaha lari, dari arti pembenaran diri. Katakan saja bila kau memang tak sepaham!  Jangan menjadi duri diakhir nanti, karena hanya akan menabah perih. Ini mungkin salahku, atau limpah kan saja semua salah kepada ku. Karena aku memaksamu mengerti, meski kau tak akan pernah bisa mengerti.


Seret aku bagai manusia jalang, lalu tinggalkan aku diujung jalan. Biarkan aku meratapi kesendirian, daripada bersama binatang sepertimu. Kau yang tak dapat melegitimasi jangan coba menebar simpati. Karena belang tak dapat lagi kau tutupi.

Bunuh aku! Bunuh saja aku yang kerap berusaha memaki demi pengakuan atas diri. Lalu arak jasadku berkeliling agar semua mengetahui. Tebarkan saja wabah kebencian kepada mereka yang belum memahami. Racuni dengan dustamu. Lalu biarkan racunmu mengalir bersama darahnya.

Tapi sekalipun jangan kau injak kuburku atau kau kencingi selimut tanahku. Sekalipun jangan! Biar aku sedikit damai, berteman kebencian dan penderitaan dalam kalbu. Agar iblis dapat mendengar doaku, untuk balaskan dendamku kepadamu.



Devdan Dewa Risky.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment