Akan Ada Nadi Yang Tersayat

by 13:06 0 comments
Akan ada nadi yang tersayat esok dini hari, akan ada tetes darah mengalir bersama luka seiring tubuh yang lelah, menjadi tumbal akan kebodohan yang tidak aku lakukan. Esok tiada kata yang terangkai lewat bait-bait puisi, hanya kata bernada sumbang penuh amarah coba wakili diri. Namun, jika  jiwa benar akan berpulang maka tak akan ada sepatah kata. Hanya duka tetes lewat air mata, atau mungkin bahagia yang menyaru.

Aku hanya bagaikan pantulan cermin yang ingin Tuhan bagi, atas bayang gelap tentang dirimu yang terpapar agar kau menyadari. Namun ego mengalahkan nurani, kau anggap aku aib yang tak ingin di ketahui. Kau jadikan aku pelampiasan akan diri yang tak menemukan pembenaran.


Inilah bukti dimana aku tak memiliki pilihan, namun jika ada aku tidak akan meminta. Biar aku jadi ruh yang membusuk yang tak pernah berada pada raga yang terlahir. Biar saja aku merasa iri dengan mereka yang terlahir. Daripada hidup bagai boneka. Andai ia merasa, dikala setiap nafas adalah penderitaan, disetiap detik adalah keputusasaan. Maka ia akan tahu bagaimana hidup dengan jaminan masa depannya dihancurkan, bahkan membuat bulir air mata pun tak mampu menetes.

Keras terngiang diotakku bahwa aku tak pernah mengerti ia. Aku hanya bagaikan berlian yang jauh terkubur, angkuh dan penyendiri dimatanya. Namun sayang ia tak mampu melihat kilaunya. Kini disaat semua tak lagi dapat ku simpan, aku ingin pergi membawa jauh ambisi akan mimpi yang tak mungkin terjadi. Dan atas kebencian yang sukses ia tanamkan kepadaku, aku hanya ingin sedikit merasa damai tanpa dendam atau penderitaan abadi.

Maaf jika aku tak bisa jadi pelangi setelah hujan, maaf jika aku tak bisa jadi bintang ditengah malam, atau sekedar menjadi penghangat keluarga kecil kalian. Tapi ada satu hal yang ingin aku bagi untuk kalian simpan. Sebuah doa yang coba aku panjatkan dibalik sekaan air mata, harapan yang selalu terselip diantara nafas yang tersengal. Hanya sebait kecil doa yang mungkin dapat menyelamatkan kalian diakhir kehidupan.




Devdan Dewa Risky.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment