Yang Tak Terlahir

by 08:21 0 comments

Entah sejak kapan hal ini terjadi, aku merasa terlahir dengan lebih dari satu pembentuk diri. Dan keduanya berbarengan, beriring berganti melengkapi kebingungan akan jati diri. Dulu sebuah cerita dilantunkan kepadakku, tentang rahim yang tak berisi sendiri. Canda dan lantunan kebahagian seakan melengkapi melodi-melodi indah dalam baris nada keluarga besarku.

Namun seiring rembulan yang bergeser dengan cahaya pagi di ufuk timur. Alunan melodi-melodi indah kebahagian berganti dengan nyanyian penuh kekecewaan. Ketika tangis tunggal bayi lelaki pecah ditengah meja persalinan. Entah salah siapa, tapi hanya aku yang hidup dengan jerit taruhan nyawa.

Bukan aku, yang merasa terjebak pada tubuh dengan jenis kelamin yang salah. Bukan aku juga, yang mendamba sang pejantan. Namun aku, yang mersa aneh dengan dualisme yang bertautan hidup dalam satu raga. Kujalani banyak masa dengan apa yang tidak aku mengerti, terkadang aku berbincang pada diriku tentang siapa engkau, wahai dia yang berbagi tubuh denganku.

Dalam pencarianku kudapati tentang dia yang mengisi sebagian dari raga yang bernyawa. Dia adalah yang tak terlahir, dari zigot dalam rahim yang sama denganku 19 tahun lalu. Tak tahu harus bagaimana, tentang dia yang kini hidup dalam diriku menjadi dualisme yang saling menyatu. Namun aku adalah aku, dan dia menyatu denganku. Kami tak akan selamanya berbagi, dan dengan keegoisanku aku memilih untuk menyempurnakan diri sebagai hamba Tuhan yang sejati, menepis kebingungan akan diri yang menjadi.




Devdan Dewa Risky.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment