Kirim Aku Ke Pengadilan Terakhir

by 07:31 0 comments
Apa yang aku inginkan saat ini adalah mati! Agar aku bisa bemberatkanmu pada pengadilan terakhir, agar aku bisa membalaskan dendam kepadamu. Bunuh saja aku semudah kau membunuh setiap mimpi-mimpiku, menghancurkannya semudah setiap kata yang keluar dari mulutmu. Kau berusaha meneriaki dunia dan bertanya apa dosamu? Sayang, hingga belatung memenuhi jasad dan bumi meleburkan tubuhmu bersamanya kembali, kau tak akan pernah menyadarinya selama ego adalah identitas diri.
 
Tak ada guna aku hidup jika hanya terus menghitung dosa atas kebencian yang kau tanamkan kepadaku, menempatkanku pada keadaan tak berdaya. Kau berusaha jadikan kata balas budi sebagai alibi, kau tempatkan darahmu sebagai tanda hubungan abadi dan menodai cinta yang hakiki.

Hanya bulir-bulir kesalahan yang begitu nyata dan terekam lewat ingatanmu, akan aku yang tak sempurna kau jadikan boneka. Kau yang hanya melihat gelap tanpa pernah menengadahkan kepala untuk melihat cahaya tidak akan pernah menyadari harta karun yang lebih besar daripada kecacatan yang coba kau sempurnakan dariku.

Aku yang selalu menjadi tempat kembali untuk membuat sebaya ku merasa lebih baik, bahkan tidak sanggup membuat hidupnya lebih baik. Hanya membiarkan dirinya terbelenggu bersama ambisi gila seorang wanita yang aku sebut Ibu . . .


Devdan Dewa Risky.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment