Layakkah Dipanggil Ibu Jika Terus Menebar Benci

by 07:19 0 comments
Apa yang membuatnya layak disebut Ibu? Dia yang tak lebih dari iblis berwujud manusia tak layak disebut Ibu. Tak ada surga ditelapak kakinya, tak seperti apa yang ditulis Tuhan dalam kitabnya yang coba menyanjung namanya. Jelas dia bukan jalanku mencapai surga, tapi dia yang pada akhirnya akan mendorongku ke neraka.

Dia tak pernah sedikitpun biarkan luka hati terobati, terus mencoba menebar benci. Luka ini tak pernah kunjung pulih, hanya nanah dan belatung temani pedih. Tangis sudah tak lagi berarti untuk jiwa yang telah lama mati, cuma raga terkatung mencoba berdiri menanti.

Menanti seberkas cahaya gelap yang tak pasti, karena memang percuma saja menanti. Aku sudah tak lagi berarti, bagai sampah yang tinggal dijemput mati. Percuma saja menjerit karena suara tak lagi dapat didengar, dan aku telah lelah mencoba.


Mungkin kini telah tiba masaku mengantarkan diri, jika Tuhan tak mau jemput aku kembali. Hidup tak lagi berarti jika hanya tinggal menanti ajal, yang juga tak kunjung pasti.


Devdan Dewa Risky.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment