Kau yang tak ingin menggantinya dengan hanya menjadi teman saja.
Dan ingin merasa bebas. Seharusnya sedari awal tak usah menawar hati lewat
ucapan. Mencecar dengan puji bertubi-tubi.
Katakan saja jika ini memang ingin kau akhiri seutuhnya. Tanpa
bekas. Tanpa jejak. Bilang saja jika aku tak lagi berasa semanis awal jumpa.
Tak perlu kau bersembunyi dibalik kepalsuan semu yang coba kau ciptakan.
Karena rasanya akan sangat sakit ketika kebohongan itu terbuka. Kau
tau? Betapa sakit menusuk rusuk. Ketika diam itu menjadi racun untukku. Kau
tahu? Betapa besar amarah meradang ketika cinta yang ku tahan mati-matian. Ku
biarkan ternoda. Namun noda itu menjadi lebam merangsuk tertiup duri.
Lantas kini kau hendak apa? Berkata dibalik jubah polosmu itu?
Tanpa pernah berani bersuara dibalik bibir gemetar ketakutan? Untukmu pecundang murahan. Kutempatkan kau pada
neraka.
0 comments:
Post a Comment