Kehabisan Waktu

by 04:40 0 comments
Problema selalu sama seperti matahari yang kerap silih berganti. Terkadang ku rasakan sinarnya begitu tajam menyengat, hingga hangus kulitku. Namun di lain waktu, ia sedikit meredup. Mengabu-abukan gumpalan putih dilangit. Dan seketika, menggugurkan tangis ke bumi. Menenggelamkan aku dalam sepi.



Aku disini berdiri terpapar mentari. Tapi aku tidak sedang menanti ia pulang kembali, diufuk barat duniawi. Karena meski waktu berotasi. Aku tak akan pernah bisa berbalik menantang diri. Hanya berlari mencari tempat bersembunyi. Atau mungkin mencari jalan untuk mati.

Awalnya kukira dunia setelah tenggelamnya mentari. Akan menjadi kekuatan dari kebebasan yang dinanti. Tapi rembulan hanya semakin menenggelamkanku pada bumi. Jauh ke dasar! Hingga ku lihat nyala-nyala api menggeliat. Melumat setiap bagian dari raga yang rapuh. Bernyawa. Menjadikan ku satu, diantara para budak yang telah habis menyiakan waktu.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment