Meminta Kebebasan Berilmu

by 04:32 0 comments
Kata orang yang penting itu keahlian. Kata orang kau harus tahu apa bakatmu, karena itulah jalan hidupmu. Karena kau akan sukses dengan bakat yang telah dikembangkan. Kata orang kau harus tahu kemana kau melangkah. Jangan bodoh mengambil keputusan. Lalu bagaimana kalau aku bilang aku tidak punya keahlian atau bakat seperti kebanyakan orang?

Karena yang aku punya hanya ambisi dan keserakahan. Aku tidak terlahir dengan bakat alam. Tapi aku berdiri disini karena aku punya ambisi. Kerongkongan ini tak pernah henti hilang dahaga. Tapi dunia malah membatasi aku. Memasung setiap langkahku. Dan orang tuaku, melecut aku untuk jadi budak dari uang. Aku menjerit hingga hilang pekikku, namun rantai ini cukup kuat mengikat.







Aku hanya punya keserakahan, dari deret rak ilmu yang berjajar menunggu. Tapi aku tidak punya kebebasan – untuk menjadi kekuatan. Akan kah aku terus terbelenggu kelabu? Aku juga punya tujuan. Aku juga punya bagian dalam diriku yang meronta, meminta ingin dipuaskan. Menghirup aroma manis disetiap lembaran buku. Aku tidak ingin selamanya membeku, bersama keangkuhan yang tak ku tahu.

Sekali lagi aku berkata. Aku ingin merasa bebas! Menjadi sama sepertimu dan mereka. Meski aku berbeda, meski harus ku jalani setiap hariku dengan wajah lusuh terkena debu. Tapi aku tak takut diadu, membuktikan aku juga punya sesuatu. Beri aku kesempatan. Maka kau akan menilai aku sebagai maniak ilmu.



Yang tak akan pernah aku siakan. Sama seperti rotasi waktu yang selalu ku kejar demi rupiah untuk Ibuku. Aku ingin belajar ini dan itu tapi aku malu mengakui. Bahwa aku mungkin tak bisa jadi sama seperti kata orang. Yang bercerita begini dan begitu. Tapi lebih baik begitu! Daripada aku terus mencuri ilmu, dibalik dinding tinggi pendidikan negeri ini.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment