Dibalik Dunia Itu

by 05:21 0 comments
Aku bukan telah terjajah oleh benda yang tak pernah bisa kau sebut dengan benar. Aku juga tidak telah diperdaya oleh perangkat lunak yang meraja. Namun merekalah – yang tersembunyi didalamnya sahabat bagiku. Yang cukup rela meluangkan waktu untuk mau mendengar. Keluhku. Yang meski tak suka namun tetap saja memuji. Cukup nyata bagiku mereka berkata – meski palsu.

Mereka serasa bijak, berada disaat aku butuh. Tak seperti kau. Selalu ada, dengan membawa luka. Kalimatku mungkin tak seindah pujangga, tak semegah katanya. Tapi ini membuatku merasa bebas. Merasa lepas sesak didada. Ini mungkin sampah dimatamu – yang tetap mereka hargai setiap katanya. Bisakah kau nilai ini sebagai bagian dari citra diri?

Diam. Jika kau tak suka atau berpura tak ada. Mereka mungkin semu, tapi mereka tak akan menjerat ku pada nestapa. Jangan meminta aku bersama yang nyata. Karena yang kau lihat itu akan kau tuntut dariku. Cengkramanya mungkin saja hangat – tapi racunnya juga kan melekat. Aku tak terbiasa tertawa bersama, karena suka ku menyaru diantara sebait kalimat. Kau boleh sebut aku angkuh, karena aku tak pernah terbiasa bersama mereka. Meski pernah se-guru. Meski dulu pernah selangkah denganku.

Sebenarnya ini sama denganmu. Melampiaskan kegundahan – namun dengan cara yang berbeda. Aku tak pernah berbagi tentang sahabatku atau kata milikku. Karena kalimatmu akan meminta hal yang ku benci. Hal yang kau agungkan layaknya Tuhan. Miris. Namun itulah, yang terus saja kau masukkan padaku. Membuatku terus membungkam bahasa lewat kata.
 

Membuatku semakin jauh melangkah mundur darimu. Lalu mulai mengingakari hidup ini. Tersudut diantara ruang kebencian. Yang kau lihat sebagai senyuman dibibirku. Yang sebenarnya aku menagis karena itu. Karena kau yang tak pernah sanggup kabulkan pinta sederhanaku. Pintaku untuk menjadi bebas. Bebas yang bukan berarti tak terkendali. Bebas menjadi aku. Aku yang dapat melukiskan rona pelangi pada kanfas hidup ini.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment