Jadi Butiran Mimpi

by 05:22 0 comments
Jantung ini kini benar-benar berhenti berdetak. Tak seperti waktu, yang terus saja berputar. Menenggelamkan aku dalam abu-abu. Mata sembab ini telah berhenti meneteskan duka. Hanya tatapan kosong penuh kekecewaan. Aku bukan hendak meratapi, tapi aku hanya sedang mengasihani diri. Atas cita yang sedikit lagi dapat ku gapai. Untuk harapan yang telah aku perjuangkan mati-matian.

Aku jadi merasa ingin melampiaskan ini pada Tuhan, padaNya yang aku anggap tak adil. Sampai separuh nyawa pun Kau ambil didetik terakhir harapan. Luka ini semakin merumah, dengan nadi yang kembali bernanah. Tuhan, apa aku harus terus berjalan? Pada garisan yang kau beri untukku? Yang Kau tahu, aku tak kan pernah bisa bertahan.

Aku hanya akan terus gagal. Dan kau tahu pintaku sederhana Tuhan. Hanya ingin merasa bebas dengan ilmu. Hanya ingin mencintainya dengan hati berkarat milikku. Tapi mengapa Kau seakan membelenggu aku pada kenyataan. Membangunkan aku dari mimpi dan janji-janji. Tuhan beri aku naskahMu. Naskah yang dapat aku jalani dengan hatiku. Jika setiap langkahku salah dimataMu.


Tuhan apa Kau sedang mengujiku? Dari tengadah tangan yang hanya meminta palsu. Dari hati yang berjanji mengabdi semu. Apa kau marah padaku, Tuhan? Karena aku selalu saja terlihat mempermainkan kuasamu. Tapi mengapa Tuhan, Kau hukum aku dengan waktu? Yang ku punya tak lagi penuh. Tuhan, sungguh beri aku lebih dari petunjukmu. Agar aku dapat menggali kembali setiap impian dan harapan, yang harus ku kubur membusuk itu.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment