Seharusnya Ku Tutup Saja Kotak Pandora Cintaku

by 07:28 0 comments
Aku tahu lidah inilah dusta yang sesungguhnya. Dan hal ini telah berulangkali terfikir. Bahwa diam yang kini menyelimuti adalah hasil dari hati yang tak pernah dapat mengatakan sebaliknya. Hati yang terus saja memaksamu. Mengakui. Bahwa aku ada untuk mencintaimu. Hati yang dengan keegoisannya mulai menggores luka dihatimu. Yang tak dapat cintai aku.

Mengapa aku terus saja memaksamu menerima hal yang hanya akan berakhir lara didirimu? Mengapa aku yang angkuh ini, selalu berbangga diri atas cinta yang dimiliki? Padahal kau terluka akan dilema. Sumpahku membahagiakanmu. Namun mengapa aku malah menyiksamu dengan rasaku. Harusnya ku tutup rapat saja “kotak pandora milikku”.

Karena membukanya hanya terus menebar bencana diantara kita. Karena membukanya membuat aku berkali lipat takut kehilanganmu. Dan karena membukanya kau terpenjara dalam perasaan yang kaku. Lalu aku harus bagaimana? Berbalik menghilang dari pandanganmu kah? Atau berpura ini tak pernah ada? Tapi antara hati pasti tak akan pernah bisa bertindak berpura.

Atau kembali menunggu. Menunggu kau menghilang dari hidupku. Yang artinya membunuh aku sekali waktu. Waktu. Andai aku tahu caranya memanipulasi waktu. Andai aku tahu memutar kembali detak waktu yang berjalan maju itu. Aku tak akan pernah biarkan kau pergi. Pergi begitu jauh dariku. Setidaknya hingga kau kembalikan hatiku yang terampas. Bersama tangis kala itu.


Yang kini menjadi sebungkus diam yang tak berujung diantara kita. Lalu saling menyakiti satu sama lain. Entah hingga kapan. Mungkin hingga aku lelah mencinta. Tapi aku tak akan pernah lelah. Meski bernanah. Meski kau mendorongku untuk jatuh lebih dalam. Aku akan terus menjadi langit dibalik awan yang kau tahu. Yang kau lihat. Tapi tak dapat kau rasa.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment