Sudikah ??

by 10:59 0 comments
Aku mendengar samar dari kejauhan. Namun aku hanya diam. Mungkin hanya telinga yang sedang tidak berfungsi dengan benar. Fikirku. Lalu kembali asyik dengan sunyi dan memeluk hangat sang sepi. Karena aku memang sedang sendiri. Menawar hati yang sempat teracuni. Tapi jangan tanya penyebabnya. Kerena kau tahu jawabnya.

Ku dengar lagi bisik itu. Kini sedikit lebih keras mengganggu diamku. Tersentak dari segala lamunan. Ku melirik dengan sedikit enggan tapi seketika ku sambut dengan senyuman. Kalimatmu perlahan meneduhkan mataku. Lalu terus-menerus merasuk mencuri nyamanku. Karena rupanya kau disitu, memperhatikanku dari sisi yang tak ku tahu.

Ternyata kau ada disekitarku. Hanya aku saja yang seakan buta denganmu. Lalu selanjutnya waktu membawa kita bertemu. Karena ku rasa nyamanku sudah menjadi milikmu. Sadarkah engkau? Bahwa tak sekejap pun mataku terlepas dari memandangi bola binaran milikmu. Jika ya, aku hanya tidak ingin kau sadari bahwa aku melakukannya dengan hati. Bahkan suara kita tak pernah berhenti bersautan. Ini aneh. Karena aku tak pernah selepas ini. Tak pernah senyaman ini.

Tapi kau melakukannya dengan apik. Aku rasa segala tentangmu membekas padaku. Lalu membuatku enggan melepasmu. Entah mungkin ini terlalu cepat terucap. Tapi aku ingin memungut kembali kesucian yang telah kubuang karena benci. Tapi bukan tentangmu.


Meski mungkin sulit tuk kembali. Tapi aku akan memberikannya padamu sebagai pembuktian diri. Maka dari apa yang telah tersisa dihati. Maukah kau menjadi makmum? Menarik aku dari gelap dan kembali menghidupkan raga tanpa jiwa lewat cinta. Sudikah?

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment