Hari Ke 16: Hey

by 17:43 0 comments
Hei, kamu. Apa yang kamu kenakan pada wajahmu itu? Bukankah itu riasan yang menutupi dirimu. Aku suka dengan keputusanmu mengenakan hijab, aku suka jika sesekali kamu mengenakan perona wajah. Tapi aku benci jika kamu terlalu mempolesnya berlebihan. Sebenarnya apa yang hendak kamu tutupi dari riasanmu itu?
Kamu adalah gadis yang indah tanpa riasan tanpa sentuhan berlebihan, entah kamu hendak menjadi lebih mempesona demi raja yang kini mengisi seluruh hatimu dengan cinta dan kepercayaan atau kamu hendak menutupi sesuatu dari apa yang tidak dapat kamu sembunyikan.
Aku adalah pria yang nyaman dengan itu, dengan apa adanya kamu secara fisik karena mencintaimu itu sedari awal aku telah buta. Karenanya tak perlu lagi mata untuk melihat. Sebab sedari awal aku telah tuli. Tak perlu lagi telinga untuk mendengar merdu suaramu.
Hey, kamu. Apakah kamu nyaman dengan semua itu? Entah, anggap saja ini hanya prediksiku yang salah. Tapi aku terka ada lelah disana, ada hal yang terlalu dipaksakan disana. Namun tubuhmu tak menyadarinya. Kamu itu sahabatku sebelum cinta ini memintamu menjadi jodohku.

Maka tatap lah aku dan biarkan getarnya bicara padamu tentang hatimu, tentang hatiku. Agar kamu tak pernah meragu atau merasa sekeras batu.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment