Hari Ke 15: Resensi

by 09:25 0 comments


Nikmat mana yang hendak kamu dustai.
Apakah ini layak kamu lontarkan pada gelandangan sepertiku, yang meminta-minta pengakuanmu, yang mengais-ngais dari rasa sakitku. Aku adalah lelaki yang mencintai seorang gadis, terkutuk sebuah janji dan terperangkap masa lalu. Apa selayaknya aku mendapat simpati, tatapan mereka hanya iba, hanya cemooh yang terlontar dalam doa yang menyaru lewat bahasa yang indah. Sejatinya mereka tertawa, mereka tak pernah benar-benar perduli akan rasa menyelimuti qalbu. Aku hanya lelaki yang ikut tertawa dari laku mereka karena sejatinya mereka tak pernah mengerti. Musuhku bukan mereka, tak perlu perduli atau memperdulikan hanya melepas stamina percuma. Lawanku adalah diri berperang melawan waktu.
Hingga habis masa batas, sampai lazuardi menghilang dan mega merah itu nyala berkobar lalu padan. Sedari awal Tuhan telah menganugrahiku dengan cinta dan iblis mengujiku dengan cinta pula. Atas nama nafsu kusarukan menjadi cinta, atas nama dosa ku jabarkan seakan kesetiaan. Wujud dari cinta itu pernah kututupi, kusamarkan hingga tak terlihat. Sesaat hati ini beku atau malah telah membatu.
Darah mengalir dari seperangakat nadi pun aku tak tahu, deras menguras namun tak perduli. Hingga kebebasan menyeruak, iblis terpojok dan jiwa tersadar dari neraka serasa surga. Aku terbelalak menyadari tapi masih menikmati. Ku angkat lagi hati agar ia dapat dipatrikan pada posisinya. Terkorban jiwa demi iblis pun tak percuma karena nyatanya cinta masih memihat, nikmat lama yang Tuhan bagikan masih menyisa, separuh jiwa yang tersisa kan kumanfaatkan.
Melepas perih, mencabut belati. Aku bebas memperkaya diri untuk mendidik anak-anak matahari. Sekali lagi kan kuubah cinta dalam simbol yang berbeda, cinta terhadap sang gadis kini sengaja kukisis, membersihkan hingga kerak tanpa sisa. Meski lagi, waktu kan menjadi saksi, menjadi wali, bagaimana aku menjerat jika hingga batas akhir.
Tak masalah selama nafas masih terengah, oksigen tak kan lepas terhirup. Semakin terjerat, semakin sakit kudapat. Kamu gadis kan lenyap bersama kebebasan, ketidak adaan masa lalu.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment