Hari Ke 12: Waktu

by 22:21 0 comments
Apa kabar teman?
Masihkah kamu dipersalahkan oleh mereka yang luka hatinya?
Oleh mereka yang tak mengakui kenyataan akan kehidupan, lantas menjadikanmu tumbal. Teman maafkan aku yang juga kadang menyalahkanmu akan keadaan walau nyatanya kamu juga setia menemani hariku. Kamu adalah simbol terkuat dari sejarah perjalananku.
Kamu torehkan banyak hal untuk diputar ulang dalam bentuk kenangan, kamu mempersiapkan sejuta rahasia dalam wujud masa depan, dan kamu memintaku untuk memegang keduanya agar tak salah arah. Agar dapat menghargai apa yang terjadi dan menyusun kembali hal yang mungkin belum terealisasi.
Teman iringi aku sepanjang nafasku yang sudah mulai terengah, diantara kembimbangan dan buta arah. Banyak orang masih mempersalahkan kamu yaaa teman. Lalu memaksa mu mundur agar segalanya dapat ditata menjadi lebih baik.
Mereka yang belum siap dengan hasil berharap kamu dapat memberi kesempatan kedua untuk membenahi kembali, mereka yang belum sanggup dengan konsekuensi terkadang berakhir dengan menyesali. Benar kata para tetua, bahwa kamu juga berwujud laksana pedang. Siap menghunus dan membunuh pemiliknya namun jika dapat digunakan dengan baik, maka kamu akan menjadi senjata paling ambuh.
Teman maafkan aku yang juga pernah mengorbankan kesetiaanku, teman ku telah mulai merelai masa lalu itu tak ingin menghapusnya namun kukaburkan saja dengan sedikit bayangan. Terkadang konfergen itu perlu, sudah cukup lelah aku dengan beberapa hal yang disajikan berulang.
Teman kamu adalah masa.
Teman kamu adalah rahasia.
Teman kamu dipuja.

Namun juga dianggap tiada.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment