Hari Ke 14: Lelah

by 09:05 0 comments


Ini hari-hari yang sulit, setelah setengah jalan menapaki janji aku merasa lelah menghantamku. Tubuh ini jadi merasa ragu untuk merangakai kata dari bibir yang membisu, otakku seakan enggan mengurai masa lalu antara kamu dan aku yang sedikit itu.
Entah, ada bagian lain yang merasa mungkin kusimpan saja ini sendiri. Aku tak ingin melepas semua ini, aku tak ingin merelakan, tak ingin mengakui dan tak ingin semua ini berakhir. Seluruh tubuh ku berontak, fikiran ku melayang hilang segala bentuk konsentrasi. Ini terasa lebih sulit dari hari-hari sebelumnya karena kusadari semua hal jadi tak tentu arah, semua hal jadi terasa amburadul.
Kamu selalu sukses membolak-balik perasaanku, mengahantamnya seperti badai, lalu menghilang bagai sepi. Kadang kamu adalah musim panas yang penuh akan cinta, kamu tau aku tergila-gila hingga saat ini hadir menyaru bagai musim dingin. Kamu selalu saja beku, entah kadang sering ku terfikir apa yang menjadi tolak ukurmu menjatuh kan hati. Entah apa yang harus dimiliki seorang laki-laki sehingga ia dapat mencuri perhatianmu, lalu membuatmu jatuh hati.
Perasaan yang terombang-ambing kamu hanya isyaratkan sebuah fiksi. Rasa yang menahun ini kamu terjemahkan sebagai cerita romansa biasa. Aku selalu meminta jika kamu tidak pernah dapat mencintai aku, tolong kembalikan jantungku yang kutitipkan padamu dalam toples kaca itu. Jantung yang meminta mu untuk menyimpannya, tolong kembalikan hanya agar aku dapat mencintai wanita lain. Hanya aku dapat melepasmu seperti maumu, mungkin.
Kini aku sesak, sesak karena kamu menguncinya terlalu erat. Jantungku tak dapat bernafas, aku sesak ketika batas waktunya semakin dekat. Kamu bebaskan lah aku dari perasaan ini, kamu.

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment